Selasa, 18 Agustus 2020
seakan ada sanksi sosial keluarga dan pasien covid 19
Sebenarnya odp ga masalah, insyaAlloh sembuh dgn sendirinya.. hanya butuh isolasi diri aja, krn kekebalan tubuhnya mengobati.. masalahnya psikologisnya.. mau.sabar atau mengatasi kebosonannya.dlm 14 hari.. orang lain yg blm pernah merasakan kena covid 19, menganggap orng covid... orang yg dihindari.. dianggap bahaya.., tapi kalau orang itu akan sadar..kalau dirinya kena atau keluarganya kena.. dia akan lebih empati..menganggap itu cobaan dari Alloh.. karena insyaAlloh di dalam kesabarannya derajatnya akan dinaikkan Alloh.. bisa rejeki bisa..karirnya.. yg penting tetap tabah.. biar orang lain menghina tapi tetap sabar..
Selasa, 05 Mei 2020
MELTEKE WOHE JARAK (TERPECAHNYA BUAH JARAK)
Terkadang seseorang dalam berkarier berhasil sukses cepat dan terkadang lambat. Bagi yang lambat dalam karier tetap semangat berusaha, kekeuh dan berdoa. Semua orang di dunia akan merasakan melteke wohe jarak. Namun sesuai dengan kapasitas dan rejeki yang didapatkannya. Contoh Didi Kempot (Didi Prasetyo) berkarir campursari perkiraan 25 s.d 30 tahun merintis karir biasa-biasa saja.Akhirnya menemukan melteke wohe jorak atau masa keamasan dalam karier bernyanyi. Didi Kempot merupakan maistro lagu campur sari sudah banyak lagu ia ciptakan dari stasiun balapan, ninggal janji masih banyak lagi. Didi Kempot merakakan Melteke Wohe Jarak dengan lagu lensir angin menjadi boming rejekine meliaran karena pengemarnya di Indonesia jutaaan. Namun jaman keemasan dirasakan kurang lebih satu tahun. Didi Kempot meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo. tanggal 5 Mei 2020 dikabarkan karena sakit jantung, sebelum meninggal. Manusia itu semua akan merasakan melkteke jarak dalam karir dan ada masa redup.. dalam karier maka di masa jaya, berbaik hatilah dan jangan sombong.. berbuat baik akan lebih dikenang... Contoh Didi Kempot 10 hari lalu konser live di TV kompas.. mendapatkan 6 Miliar lebih, dibagi nangani covid 19.. moga2 kita dijadikan orang baik.. aamiin
Selasa, 31 Maret 2020
Kewaspadaan atau kosentrasi yang berlanjut
Kewaspadaan, dalam psikologi dikenal kosentrasi yang berlanjut. Pengertian kewaspadaan dalam psikologi adalah adalah kemampuan seseorang untuk memepertahankan perhatiannya pada waktu yang lama dalam mendetsi stimulus yang ada. waspada terkadang terjadi pada saat kita terancam bahaya. seperti pepatah yaitu seseorang terkadang seseorang lebih baik tinggal di samping kandang macan, karena kewaspadaannya lebih maksmal dari pada tinggal di hutan yg sepi kelihatanya aman, sehingga kewaspadaanya menjadi menurun padahal ada bahaya yang sedang mengintai. (BRS, 2020)
Good Behavior dalam psikologi mencari jodoh
Arwah itu boloh memboloh " Al arwakhun junudun mujannada" kalau arwah yang baik dia akan berkumpul dengan yang baik atau sebaliknya. Demikian jodoh dihalangi apapun tetap bersatu atau sebalikhya (Toha Emir, 2019). Bila digambarkan jodoh kaya sepatu pas dipakai oleh kaki, ga lodok (tidak kebesaran) atau kecelikan (kekecilan). Sebagai orang tua bangun kepercayaan diri (self confidence) pada anak. Pada dasarnya manusia diciptakan sudah ada pasarnya sendiri. Anak dibimbing menjadi orang baik secara bahaviornya karena nanti jodoh baik pula. Disamping mempunyai ketrampilan atau profesi sesuai bakatnya. Sebagai orang tua tetap selalu memberi pesan atau sugesti pada anak bahwa kalau orang mau sukses yaitu harus memiliki good behavior (prilaku baik).(BRS)
Langganan:
Postingan (Atom)